Thursday, July 14, 2011

Kekasihku, Betapa Bahagianya Aku di Sisimu

Ketika kehidupan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, terucap dalam sukma. Membisikkan kata mesra kepada orang yang kita cintai, "Kekasihku, betapa bahagianya aku disisimu." Kebahagiaan Itu menimbulkan rasa nyaman dan tenteram dan damai dalam tubuh kita. Rasa tenteram dan bahagia itu bukanlah sesuatu yang datangnya kebetulan tetapi memang dirancang dan direncanakan oleh Allah dengan sangat matang. Ketenteraman dan kebahagiaan yang terlahir karena adanya kasih sayang. Perasaan kasih sayang pada suami istri "ditiupkan" oleh Allah ke dalam hati mereka dan itulah bukti betapa Allah sangat berkuasa atas diri kita.

Hari demi hari kita mengarungi mahligai rumah tangga, menebar warna dan semerbak harum mewangi bunga seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cintai. Begitu terasa indah memandangnya saat ia tertidur, saat tersenyum, marah, tertawa dalam bahagia dan derita membalut keluarga. Terkadang begitu erat menggenggam jemari, akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan derasnya air hujan seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah dan berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana. Menari bersama kunang-kunag tanpa cahaya, wajahnya tersamar, terkadang kita tidak mengenalinya lagi, dengan setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari Allah.

Maka disaat kita merawat cinta dan kasih sayang yang telah ditiupkan ke dalam sanubari kita, kebahagiaan dan ketenteraman kita akan rasakan. Kitapun mengungkapkan dengan setulus hati, "Sayang, betapa bahagianya aku disisimu" tetapi sebaliknya, bila kita menodainya dengan nafsu amarah maka ketenteraman dan kebahagiaan tidak pernah terwujud. Allah telah memberikan kebun indah dengan berhias aneka warna dan harum mewangi agar kita dapat menciptakan ketenteraman dalam hidup kita. Selanjutnya kita sendirilah yang diberikan kebebasan mengambil peran dalam upaya meraih ketenteraman tersebut dengan jalan merawat dan tidak menciderai rasa cinta serta kasih sayang. Disaat kita merawat seringkali tangan kita terluka terkena duri. Kalau kita mengerti, kita tidak akan mengeluh disaat kita merawat cinta dan kasih sayang rumah tangga kita sebab kasih sayang Allah menguatkan kita melalui duri-duri tajam kehidupan, semua itu mengajarkan kita dan melatih kesabaran kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi masalah.

--
"Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia jadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. ar-Ruum : 21).

Keberkahan Itu Membahagiakan

Kerja keras belum tentu produktif, ada yang sudah kerja keras hingga ngos-ngosan keringatan, tetapi hasilnya ternyata tidak memadai. Kerja cerdas lebih produktif, tidak terlalu keringatan tetapi hasilnya bisa jauh lebih banyak. Tetapi banyak juga orang yang sudah kerja cerdas, sudah menghasilkan begitu banyak, segala yang dibutuhkan sudah tersedia, ternyata hidupnya tidak tenang, gelisah dan ujung-ujungnya lari ke narkoba, hidupnya menjadi sengsara. Nah ada jenis kerja lain, yaitu kerja ikhlas yang mengutamakan kehalalan, rizki yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah. Dapat banyak alhamdulillah, dapat sedikit alhamdulillah, belum dapat, sabar dan berusaha lagi. Seberapapun yang diperoleh dari kerja keras, cerdas dan ikhlasnya, ia bisa menerimanya dengan senang hati, karena ia menyadari bahwa wilayah kita itu hanya berikhtiar, hanya berusaha, sedangkan hasil adalah ketetapan Allah. Ada orang sudah dapat banyak masih kurang dan hatinya gelisah, makan tak enak tidur tak nyenyak, dimusuhi orang banyak dan yang berharap keberkahan dapatnya sedikit tetapi ia merasa cukup bahkan masih bisa memberi. Dengan tenang ia menikmati hasil jerih payahnya, membahagiakan, harmonis dengan keluarga & lingkungan bahkan dihormati orang lain.

Menurut hitungan matematis, orang yang punya uang dua juta rupiah kemudian diambil satu juta untuk membantu biaya sekolah anak-anak yatim maka uangnya yang tersisa hanya tinggal satu juta rupiah. Jika orang itu kemudian mempunyai pola perilaku tetap yaitu selalu memberikan separoh hasil usahanya untuk membantu orang lain yang kesulitan, maka menurut hitungan matematis ia pasti lambat kayanya dibanding jika ia tidak suka memberi. Jika ia menjadi kaya 10 tahun kemudian maka logikanya jika tidak suka memberi, ia sudah bisa menjadi orang kaya lima tahun lebih cepat. Tetapi realitas kehidupan sering berbicara lain. Orang yang suka memberi justru lebih mudah mendapat rizki sementara orang yang tidak suka memberi, usahanya sering tersendat-sendat. Mengapa? karena hidup itu bukan hanya matematika bumi tapi ada juga matematika langit. Orang yang kekeuh dengan hitungan matematika bumi dalam interaksi sosial tanpa disadari ia justru kehilangan peluang non teknis yang nilainya tak terukur secara matematis, itulah keberkahan.

Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiyyah pada kita & keluarga seperti terkumpulnya air di dalam kolam. Secara sosiologis, berkah artinya terdayagunanya nikmat Allah secara optimal. Berkah dalam hidup tidak datang dengan sendirinya tetapi harus di­upayakan. Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan berusaha, kemampuan me­nge­lola (manajemen) dan berkah dari Allah. Itulah sebabnya jika rizki yang kita dapatkan membawa berkah maka menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis, bisa berbagi untuk sesama, menjadikan hidup kita lebih indah, lebih sehat, menenteramkan hati dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah serta membuat kita menjadi dekat dengan lingkungan, dicintai dan dihormati keluarga & orang-orang disekeliling kita.

'Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan oleh perbuatan mereka (QS. al-A'raf : 96).

Hati Yang Perih Terluka

Cinta bukanlah pikiran dan perasan. Cinta bukanlah semata harapan dan keinginan, tetapi cinta adalah sebuah latihan kesabaran, sebab cinta itu memberi, cinta itu berkorban, cinta itu memaafkan. Cinta yang hakiki tidak dilalui dengan riang gembira dan canda tawa namun cinta yang hakiki dilewati dengan peristiwa yang menguras derai air mata, perih dan terluka agar anda mengerti bahwa sesungguh cinta yang hakiki hanyalah cinta kita kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan.  Bagi mereka yang mengejar kebahagiaan dengan berharap akan menemukan cinta yang hakiki harus melalui cobaan dan ujian yang terberat adalah kehilangan. Kehilangan sesuatu yang berarti tentu saja membuat kita merasa sedih dan berduka. Terlebih kehilangan seseorang yang begitu kita cintai dan kita harapkan, bahkan seluruh hidup kita bergantung kepada kehadirannya, maka rasa perih dan terluka mengiringi kepergiannya teramat dalam dan tidak akan pernah terhapus dari ingatan kita. Setiap benda, peristiwa, jalan yang pernah kita lalui atau hal yang mengingatkan kita kepada orang tersebut membuat perih dan luka hati menganga kembali dan rasa sakit menyayat begitu perih, nyeri.

Kenangan begitu indah, Hidup penuh semerbak harum mewangi bunga, bagai di taman firdausy penuh bunga keindahan tersimpan dalam ingatan kita. Cinta dan kasih sayang, kemesraan, menimbulkan kenangan manis tak terlupakan. Sementara disisi lain kecintaan penuh muatan emosi, pertengkaran, pengkhianatan menimbulkan kebencian yang membakar apapun yang justru dicintainya dan dipujanya. Setiap benda, tempat, peristiwa dengan orang tersebut menimbulkan kenangan pahit, perih dan terluka. Jika terjadi kematian atau perceraian yang terjadi secara tiba-tiba sama sekali tidak diduga dan tidak dikehendakinya biasanya jiwanya memberontak, marah, tidak dapat menerima keadaan yang terjadi akibat ketidakpuasan pihak yang ditinggalkan atau peristiwa yang dalaminya.

Lantas bagaimana menyembuhkan perih dan terluka karena kehilangan orang yang anda cintai akibat kematian atau perceraian? Anda tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan mencegah setiap malapetaka dengan kekuatan anda sendiri. Sebab anda adalah makhluk yang lemah. Kita hanya akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila menyerahkan semua perkara kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. al-Ma'idah : 23). Jadikanlah kalimat "Hasbunallah wa ni'mal wakil" sebagai dzikir yang selalu menyelimuti anda, perih dan terluka dihati anda akan berubah menjadi kebahagiaan untuk meraih cinta yang hakiki yaitu cintanya Allah.

--
Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa satu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. ali Imran : 173-174).

Wassalam,

belum ada judul yang pas dan klick....

aku ingin berkembang layaknya seperti apa yang orang-orang lain .menikmati hidup bersama alam sambil mencari jati diri yang belum pernah ku ketahui ada apa di dalam diri ini, sambil berlari mengepalkan tangan dan berteriak.. HAAAAAAAAAAAAAA...........!!!!!!!!!!.AKU BISAA..!! akankah aku jadi orang yang kuat ataukah orang yang lemah yang tergantung pada sistem? tapi aku yakin aku hebat, aku luar biasa...HUUH.. (tetep sok PD) hehe
 pernah terfikir tidak untuk jadi orang besar di negeri ini? ya. pernah terfikir oleh ku. tiba-tiba saja seperti kilat menyambar dalam otak ku.. jebreet...entah otak ini tiba-tiba seperti albert E penemu MC2. dalam sekejap terlintas dlam banakku, trnyata bumi kita ini kotor yaa... banyak sampah dimana2 lama2 bosen saya liat sampah berserakan di negeri ini, apa pemerintah tidak memberikan PAL  untuk sampah dan limbah itu sendiri.. hemm
pngen ku sulap  alam sekitarku menjadi alam sejuk, damai, tenang, hemm bisakah kau bayangkan itu? indah ...apakah itu bisa? mari kita coba, bimsalabim abrakadabraa... (oo ternyata tidak bisa) hehe. unk merubah swatu tak hanya dengan sekali kecap, tapi butuh tidakan. qlo orang bule kate, TALK LESS DO MORE. hehe
.Damai kali ya negri ini jika alam bersahabat dengan kita.ga ada lg yang namanya banjir dan antek2nya.  banyak burung berkicau,banyakk pepohonan nan asri,  desir angin sepoi meng hembus dahi (sambil ku tutup mata unk merasakan desirannya) hemm.. mantap. tapi saya tidak tau dengan mereka apakah mereka punya impian yang sama dengan saya atau tdak.. banyak sih yang  mengatakan "saya sayang alam" tapi buktinya tetap saja mereka membuang sampah sembarangan. setidaknya apa partisipasi pada diri sendri jika mau menyelamatkan bumi ini.
 banyak yang mengatakan secara besar-besaran "sayangi bumi kita, selamatkan bumi kita" bla3x....... sampai bosen saya mendengarnya..saya tidak butuh suaramu, tapi saya butuh aksimu..!! ini sulit tanpa ada kesadaran pada diri pribadi. terkadang saya pun juga masih seperti itu, buang sampah tidak pada tempatnya. tapi setidaknya saya sudah berusaha meminimalisir apa yang saya lakukan. tidak semata-mata untuk saya pribadi, tapi untuk semua. jika lingkungan kita bersih,rapi semuakan juga ikut senang. anak kecil saja tau kemana harus buang sampah pada tempatnya, masa kita yg uda gedhe2 gini ga tau kemana harus buang sampah..apakah ke bawah meja, kursi, pohon, jalan.jiiahhh. ra bois. halah.. ga malu tu sama nak kecil?
apa harus dibuat duta sampah faet duta lingungan  sampah  biar negri ini bersih dari sampah? kita bisa liat sampah di jalanan bagaikan bak gunung di tepi jalan, hemmm luar biasa nengri ini.. apakah hobi mengoleksi sampah? hehe.
terlalu panjang lebar unk membasahas masalah sampah, banyak halaman mkin kan ku makan unk embel2 sampah.... mulai dari diri sendiri kawan lingkungan adalah sebagian dr hdp kita. layaknya teman yang ga kenal matre.. ya ,mkin walo pun ad teman yg matre.. tp tak anggep ga matre lah... wes konco kabeh.. hehe. (baik yaa aku)
bersama kita bisa . GO GREEN INDONESIA

Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan, dan Kiri Kita

Di dalam Al Qur’an, akan kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah SWT dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis menyatakan untuk selalu menyesatkan manusia. Hal tersebut terekam dalam surat Al A’raf ayat 16-17 berikut ini:   “Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS. Al A’raf : 16-17)   Dari ayat Al Quran di atas dijelaskan bahwa Iblis akan selalu menghalang-halangi kita dari jalan yang lurus. Caranya, dia akan mendatangi kita dari muka, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri kita. Lalu apa maksud dari keempat penjuru itu? Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 17 di atas adalah:“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”: Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),“dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta kepada dunia (Wa Min Kholfihim),“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa ‘An Aimaanihim)“dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).   Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita? Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah tafsir Al Qur’an berikut ini: Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)   Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena Rahmat Allah turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395).   Oleh karena itu IMAN dan PERTOLONGAN Allah  adalah senjata kita. Berdoalah, mari kita berlindung kepada Allah atas segala godaan syaithan yang terkutuk.

Dengki Itu Berbahaya

Dengki itu sangat berbahaya, bukan hanya bagi diri pemiliknya tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengki itu kata hadis nabi ibarat setitik api yang dapat membakar kayu bakar seberapapun banyaknya. Ia juga bagaikan pisau cukur yang bisa mencukur bersih amal seseorang. Dengki adalah penyakit kejiwaan yang merusak kesehatan tubuh sekaligus merusak tatanan sosial ditengah masyarakat, dalam bahasa Arab disebut hasad. Dengki adalah perasaan tidak senang atas keberuntungan orang lain disertai usaha menghilangkan dan memindahkan keberuntungan itu kepada diri sendiri (an tatamanna zawala ni`mat al mahsud ilaika). Adapun menginginkan hal yang serupa dengan yang diperoleh orang lain tidak termasuk dengki, karena al Quran bahkan menyuruh kita berlomba meraih kebajikan (fastabiq al khoirat).

Mengapa orang mendengki berbahaya ? Dasar dari sifat dengki adalah adanya keinginan orang untuk menjadi orang nomor satu, menjadi orang yang terhebat, terkaya, terhormat dan ter-ter yang lain, yang berkonotasi rendah. Dalam bahasa agama, dunia dengan segala urusannya adalah sesuatu yang rendah. Dalam bahasa Arab, dun ya artinya dekat atau rendah atau hina. Jadi orang hanya mendengki manakala yang diperebutkan itu sesuatu yang rendah, hina dan berdimensi jangka pendek, ibarat orang yang memasuki lorong sempit yang hanya muat satu orang. Ruang sempit itulah yang menyebabkan para peminat harus berdesakan dan saling menyikut. Selanjutnya jika ada satu orang yang telah berhasil memasuki lorong dan berhasil menduduki kursi duniawi yang diperebutkan, kursi jabatan misalnya, maka orang yang belum berhasil memandang orang yang telah berhasil sebagai hambatan yang harus disingkirkan, sementara orang yang telah berhasil menduduki kursi itu memandang orang lain yang berminat sebagai ancaman yang juga harus dihambat. Bila orang sudah dirasuki kedengkian maka apapun bisa dilakukan sekalipun itu perbuatan yang tercela.

Adapun jika memperebutkan sesuatu yang besar, mulia dan berdimensi panjang hingga akhirat, maka diantara para peminat justeru terdapat hubungan. Orang yang merindukan derajat takwa misalnya, ia akan senang jika ada orang lain yang melakukan hal yang sama. Demikian juga orang yang ikhlas bershodaqoh, maka ia sangat senang jika ada orang lain yang juga gemar bershodaqoh. Jika diantara orang yang ingin menjadi orang dekat pada pimpinan terdapat saling iri, saling menjegal, hal itu adalah karena sempitnya ruang untuk menjadi orang dekat pimpinan, Tetapi jika ingin menjadi orang yang dekat dengan Allah, maka seberapapun banyaknya orang yang menginginkan, disana tersedia ruangannya karena Allah Maha Luas Rahmat Nya.

Dengki itu sangat berbahaya, bukan hanya bagi diri pemiliknya tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengki itu kata hadis nabi ibarat setitik api yang dapat membakar kayu bakar seberapapun banyaknya. Ia juga bagaikan pisau cukur yang bisa mencukur bersih amal seseorang. Dengki adalah penyakit kejiwaan yang merusak kesehatan tubuh sekaligus merusak tatanan sosial ditengah masyarakat. Nabi menyebutkan, hanya dua hal orang boleh iri, yakni jika ada orang yang dikaruniai ilmu banyak, ia dapat mengajarkan kepada orang lain dan juga yang bersangkutan mengamalkannya. Kedua, jika ada orang yang dianugerahi banyak harta, tetapi ia membelanjakannya di jalan yang benar hingga habis untuk kepentingan menolong sesama.


Wassalam,

Keutamaan & Adab Sholat Jum'at

Hari Jum'at disebut sebagai penghulu hari (sayyidul ayyam) atau hari baik dimana hari itu mempunyai berbagai keutamaan dalam Islam. Dianjurkan kepada kita agar pada setiap hari Jum`at amal kebaikan ditingkatkan karena dijanjikan pahala yang lebih besar. Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah. pernah bersabda:

"Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jum'at. Pada hari Jum`at Allah menciptakan Adam. Pada hari Jum'at Adam. dimasukkan kedalam surga, dan pada hari Jum'at pula Adam dikeluarkan dari surga, dan tidak akan terjadi hari Kiamat melainkan pada hari Jum'at."(H.R. Muslim)

Setiap Mukmin laki-laki wajib hukumnya untuk menunaikan sholat Jum'at. Keutamaan & adab sholat Jum'at ialah sebagai berikut:

1. Hendaknya pada hari Jum'at setiap mukmin memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah, karena diantara keutamaan hari Jum'at adalah terdapatnya saat mustajab (dikabulkannya) doa oleh Allah. Dari Anas disebutkan bahwa Rasulullah. pernah bersabda:

"Carilah saat mustajabah yang diharap-harapkan pada hari Jum'at, setelah sholat Asar sampai menjelang maghrib”. (HR. Muslim)

2. Memperbanyak sholawat kepada Rasulullah.

3. Disunnahkan untuk mandi, memakai wewangian dan berpakaian bagus.

4. Membaca surat al Kahfi. Menurut hadis Rasulullah, barang siapa membaca surat al Kahfi pada hari Jum'at, niscaya Allah akan memberinya cahaya antara dua Jum'at. (HR. Muslim)

5. Datang lebih awal ke masjid.

6. Mengerjakan sholat sunnat rawatib sesudah Jum'at 4 rakaat (HR.Muslim) dan sholat attahiyatul masjid.

7. Jangan melangkahi pundak orang yang sedang duduk di dalam shaf sholat, kecuali di sana jelas ada tempat kosong yang perlu diisi.

8. Tidak berbicara sedikitpun ketika Khatib sedang berkhutbah, karena perbuatan itu menghilangkan pahala Jum'at. Rasulullah bersabda:

Apabila engkau menegur teman di hari Jum'at dengan ungkapan, hai diam!, sementara khatib sedang berkhutbah, maka engkau telah merusakkan nilai Jum'atmu. (HR. Muttafaq 'alaih).

9. Hentikan transaksi jual beli pada saat menjelang khutbah Jum'at dimulai. Firman Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian telah dipanggil untuk sholat pada hari Jum'at, maka bergegaslah kepada dzikrullah (sholat Jum'at) dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui. (Q.S. al Jum`ah: 9)

10."Jangan berpuasa (sunnah), kecuali jika puasa itu merupakan lanjutan dari puasa sebelumnya atau sesudahnya."(HR Muttafaq `alaih)

Wassalam..

Cinta Seorang Ayah

Cintanya sebagai seorang ayah mampu menahan beban hidup untuk kebahagiaan anaknya. Sebagai ayah ditengah kesibukkannya mencari nafkah tidak membuatnya melupakan nilai-nilai keimanan yang diyakininya. Godaan sebagai pengawas proyek selalu mampu ditolaknya karena bertentangan dengan nurani. Sekalipun dirinya sholatnya masing bolong-bolong namun di dalam mencari nafkah selalu mengutamakan rizki didapat dengan benar dan halal. Bukan rizki yang didapat dari yang kotor. Dia sangat menyakini bahwa rizki yang yang tidak benar mempengaruhi kehidupan keluarganya. Itulah sebabnya sebagai wujud cinta dan kasih sayang seorang ayah dirinya selalu berhati-hati di dalam mencari nafkah yang halal untuk anak dan istrinya, juga mendidik anak & istri agar mendirikan sholat lima waktu dan kepekaan sosial terhadap lingkungan.

Tiba-tiba anaknya yang teramat dicintainya sakit. Perutnya mengembung. Anaknya menangis terus menerus. Tanpa berpikir panjang dirinya segera membawa anaknya ke rumah sakit. Sebagai seorang ayah tak kuasa dirinya menahan air mata. Dokter sempat mengatakan kesempatan hidup anaknya tinggal 60% saja. Tim dokter sudah dipersiapkan untuk operasi anaknya. 'Siapa yang mengatur hidup mati kita? apakah dokter itu yang mengatur? kok berani-beraninya mereka menyebutkan tinggal 60% hidup anak saya,' begitu tanyanya. Berkali-kali beristighfar memohon ampun kepada Allah namun air matanya tak dapat disembunyikan.

Bergegas beliau bersama istrinya ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh, dengan berharap keridhaan Allah bisa menyembuhkan anaknya. Keesokan harinya operasi itu dilaksanakan. lampu operasi sudah menyala. Sementara seorang anak kecil tergeletak tak berdaya. Dia nampak sangat gelisah. Hilir mudik didepan kamar operasi. Perkataan istrinya sudah tidak digubrisnya lagi. Dirinya tak henti-hentinya berdoa, Bermacam-macam doa sudah dipanjatkan kepada Allah, tak tahu lagi harus apa yang harus dilakukan. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari kamar operasi muncul didepan pintu sambil tersenyum kepadanya. 'Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, anak bapak tidak perlu dioperasi,' Dia bersyukur takjub. Desah nafasnya terasa ringan. Air matanya bercucuran. Syukur alhamdulillah berkali-kali diucapkannya. Pada lantai rumah sakit dibersujud. Sujud syukur sambil menangis tak tertahankan. Alangkah nikmatnya rasanya menerima anugerah Allah justru disaat harapan sudah mulai menipis.begitulah Allah menguji hamba-hambaNya yang beriman. Subhanallah..

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu mereka yang apabila tertimpa musibah mengucapkan, 'Kami berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya"(QS. al-Baqarah: 155-156).

Wassalam,